Jumat, 23 Juli 2021

Terima Kasih Atas Kepeduliannya Terhadap Organisasi Pemuda !

Dalam Berorganisasi, Saling Mengadu Argumen Adalah Mutlak;

Kontroversi Nama Organisasi
GPK menjadi IPK

Sebagai Pendiri yang juga dipercayakan sebagai Pembina, tentunya saya punya alasan yang kuat untuk memberi pencerahan kepada masyarakat tentang nama sebuah organisasi.

Namun hal itu tidak dilakukan, bahkan saya memilih untuk tidak hadir pada rapat pembahasan pergantian nama organisasi tersebut.

Beberapa adik-adik mulai salah memahami ketidakhadiran saya, namun saya tahu apa keputusan saya untuk tidak hadir.

Saya lebih memilih untuk menitipkan usulan nama organisasi melalui media sosial dan memantaunya dari jauh. Hal ini saya lakukan agar bisa melihat seberapa besar perhatian masyarakat dan pemerintah yang ada.

Dalam pantauan, antusias masyarakat dan pemerintah bahkan pihak gereja terhadap organisasi pemuda cukup baik. Ini pertanda bahwa kita bisa melangkah maju lebih cepat atas dasar kepedulian setiap komponen yang nyata saat ini.

Tentang nama organisasi, bagi saya " yang penting bisa diterima dan tidak menimbulkan asumsi negatif. Biarkan masyarakat dan Pemerintah Kampung dan Distrik berembuk menentukan nama organisasi sendiri tanpa kehadiran Pendiri atau Pembina.

Yang terpenting adalah tujuan organisasi tersebut barulah melibatkan Pendiri dan Pembina. Karena Pendiri dan Pembina memiliki peran penting dalam mengarahkan bagaimana, kapan dan kemana organisasi ini berjalan.

Terima Kasih Kepada Semua Pihak yang telah menunjukkan kepeduliannya terhadap organisasi pemuda.

Hendaklah Pemuda tetap bersatu, mandiri dan kokoh untuk mewujudkan cita-cita bangsa.

Selasa, 13 Juli 2021

APAPUN NAMANYA; YANG PENTING MANFAATNYA !

Seputar Nama Organisasi
GERAKAN PEMUDA KAMBUANI

Hari ini tanggal 13 Juli 2021, saya mendapat informasi via telepon dari Pengurus Gerakan Pemuda Kambuani (GPK).
Ada beberapa isu yang beredar luas diluar sana tentang pemberian nama Gerakan Pemuda Kambuani atau yang disingkat GPK, namun singkatan GPK ini kemudian dipajangkan menjadi Gerombolan Pengacau Keamanan.

Yang menjadi permasalahan adalah kata GERAKAN !

Sebagai Pendiri yang juga dipercayakan sebagai Pembina, saya merasa perlu untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Bahwa :
Negara ini sudah merdeka sejak tanggal 17 Agustus 1945, sejarah mencatat posisi Pemuda bangsa yang berperan aktif sebagai garda terdepan untuk melawan penjajah, hingga tercapainya kemerdekaan itu. Peran Pemuda ini'pun dinyatakan dengan adanya SUMPAH PEMUDA yang setiap tahunnya diperingati pada tanggal 28 Oktober.

Sejauh ini negara telah memberi apa yang menjadi kewenangannya, lalu bagaimana dengan rakyat.

Sudah puaskah rakyat terhadap pelayanan negara yang diberikan melaui Pemerintah? Mari renungkan bersama.

Jangan lupa :
Semboyan Bangsa Indonesia adalah Bhineka tunggal Ika ( berbeda-beda tapi satu ). Artinya Negara Indonesia ini terdiri dari berbagai macam ras suku, bahasa, agama dan lain lain, tapi tetap satu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Untuk mengisi kemerdekaan itu, Negara melalui Pemerintah telah menambah satu lembaga negara yaitu KNPI yang dibentuk ditingkat pusat, Provinsi, Kabupaten bahkan sampai ke daerah-daerah.

Pada kenyataannya, masih banyak sekali rakyat yang mengeluh terhadap pelayanan Pemerintah di segala aspek.

Disisi lain negara telah menjamin warga negara untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan, misalnya :

TERBENTUKNYA GERAKAN PEMUDA KAMBUANI ( GPK ).

Pada tanggal 25 April 2016, di rumah Kepala Kampung Wefiani ( Ruben Wabia ), dibentuk satu Organisasi Pemuda yang diberi nama Taruna Muda Wefiani yang diketuai oleh NIKANOR WABIA.

Pembentukan Organisasi Pemuda Taruna Muda Wefiani ini dipandu oleh Yulian D. Arwam, Nikodemus Rumadas ( Kepala Kampung Warpaperi ), Ruben Wabia ( Kepala Kampung Wefiani ).

Tujuan Pendirian :
Membentuk Wadah Pemersatu Pemuda untuk bekerja membantu pemerintah dalam menggagas ide-ide cemerlang untuk membangun Kampung.

Seiring jalannya waktu, pada 2017 Organisasi Taruna Muda Wefiani melalui keputusan bersama pada rapat istimewa di rumah Polisi Marten Wabia, nama Organisasi Taruna Muda Wefiani diubah menjadi Gerakan Pemuda Kambuani.

Alasan Perubahan Nama Organisasi ini dikarenakan adanya latar belakang sejarah leluhur yang dengan semangat memperjuangkan perubahan bagi suku Mpur, khususnya di Wefiani.
Rakyat pribumi yang dulunya hidup di gunung-gunung dan selalu berperang satu kelompok dengan kelompok lain membuat seorang putra asli pribumi yang bernama YABWA turun ke pantai untuk mencari bantuan perdamaian yang saat ini telah terasa baiknya.
_________________
( Belum Selesai )